Barayanews.co.id – Vaksinasi tahap kedua mulai dilaksanakan oleh Pemerintah Kota (Pemkot) pada Senin (1/3/2021) ini di Puri Begawan, Kota Bogor.
Wali Kota Bogor, Bima Arya menjadi salah satu orang yang akan mendapatkan vaksin di tahap kedua ini, namun setelah melakukan konsultasi dan diskusi kepada dokter spesialis ternyata orang nomor satu di Kota Bogor itu tidak bisa disuntik vaksin karena tingkat imunitas dan antibodi-nya masih tinggi.
“Saya konsultasi ke dokter dan dokter menyarakan untuk di cek dulu darah secara total dan didapat bahwa tingkat imunitas atau antibodi saya menunjukan titer 197,9. Saya mendiskusikan ke beberapa dokter spesialis dan Menteri Kesehatan, Budi Gunadi, semua menyarankan kepada saya karena titer-nya masih tinggi jadi belum diperlukan vaksin,” ucap Bima kepada wartawan.
Bima juga menyarankan, apabila ada penyintas yang titernya masih tinggi agar menunda dulu vaksinasi, kecuali jika titernya sudah turun berarti sudah bisa di vaksin.
Menurut Bima, setiap penyintas berbeda-beda tingkat imunitasnya, ada yang 3 bulan hilang, ada yang 6 bulan dan ada 8 bulan sudah hilang. Sementara itu dirinya mengaku sudah genap satu tahun jadi penyintas, namun angka imunitasnya masih tinggi.
“Sebetulnya, penyintas boleh saja divaksin namun harus setelah 3 bulan, namun mubajir, karena kalau di vaksin nanti titernya akan naik lagi,” katanya.
Meski titer tinggi, tambah Bima tidak kemungkinan bagi penyintas untuk kembali terpapar Covid-19, demikian juga orang yang sudah di vaksin, tetapi ketika terpapar recovery-nya akan cepat, karena antibodi nya sudah ada.
“Saya sudah minta kepada Dinkes, jatah saya akan di serahkan kepada orang yang membutuhkan seperti pelaku ekonomi yang tidak mampu agar di prioritaskan sehingga berguna bagi mereka,” tandasnya.