Sepak Bola

Theo Hernandez, Bek Kiri yang Menjadi Maldini Baru

Barayanews.co.id – Bicara sepak bola dan nomor 3, ingatan kita biasanya langsung tertuju pada satu sosok legendaris dari AC Milan. Dia adalah sosok yang diakui sebagai salah satu pemain dan bek kiri terbaik dalam sejarah.

Dia adalah Paolo Maldini. Sepanjang karier profesionalnya, periode 1984-2009, mantan pemain Italia ini cuma pernah membela satu klub, Rossoneri. Sekarang, sebagai direktur Milan, Maldini kembali berkontribusi bagi tim. Dia ‘memberi’ Milan Theo Hernandez, bek kiri terbaik di Serie A saat ini.

Keputusan bek kiri 24 tahun Prancis itu untuk menerima ajakan Maldini dan menempa diri di Serie A tidak salah. Bersama Milan, pemain yang gagal bersinar di Real Sociedad dan Real Madrid itu bisa mengeluarkan kemampuan terbaiknya.

Dengan seragam merah-hitam bernomor punggung 19, dia tampil eksplosif di sisi kiri pertahanan Milan. Dia tangguh dalam bertahan dan berbahaya saat naik membantu serangan. Dia membuat bek kiri Milan kembali disegani, seperti era Maldini di masa silam.

Semua itu berawal dari sebuah pertemuan dengan legenda Milan tersebut di Ibiza.

Theo Hernandez mengawali karier di Atletico Madrid B pada 2015. Dia kemudian dipinjamkan ke Alaves musim 2016/17, sebelum direkrut Real Madrid senilai €24 juta pada Juli 2017.

Theo Hernandez bermain tiga kali di Liga Champions 2017/18, turut ambil bagian dalam kesuksesan Real Madrid meraih titelnya yang ke-13. Dia lantas dipinjamkan ke Real Sociedad.

Di Spanyol, dia bisa dibilang gagal menampilkan kemampuan terbaiknya. Di Sociedad, dia sempat berargumen dengan pelatihnya. Di Madrid, Marcelo selalu jadi pilihan utama untuk pos bek kiri, dan itu membuat dia tak mendapatkan cukup kesempatan.

Pada musim panas 2019, sebuah pertemuan dengan Paolo Maldini di Ibiza mengubah jalan hidupnya. Idola masa kecilnya itu datang sebagai direktur Milan. Dia mengajaknya ke Milan. Dipercaya legenda seperti Maldini, yang diakui sebagai salah satu yang terbaik di posisinya, siapa bisa menolak?

Waktu itu, sejatinya ada satu klub Italia lain yang kabarnya juga berminat merekrut Theo Hernandez, yakni Napoli. Namun, dia memilih pindah dari Madrid ke Milan.

Dalam sebuah wawancara dengan L’Equipe awal pada Desember 2019, Theo Hernandez mengungkapkan alasannya.

“Saya butuh bermain dan pertemuan dengan Paolo Maldini membuat saya membulatkan tekad,” kata Theo Hernandez waktu itu.

“Dia datang menemui saya di Ibiza, dan kami langsung akrab. Maldini adalah seorang fenomena, bahkan mungkin yang terbaik di posisi saya. Kami bicara dan dia bisa memahami saya dengan baik.”

“Ketika sesorang seperti Maldini memilih Anda, itu berarti dia mempercayai Anda.”

“Saya waktu itu masih terikat kontrak dengan Real. Real adalah langkah yang penting. Pada 2017/18, saya memainkan 23 pertandingan, menjuarai Liga Champions.”

“Itu tidak mudah. Tahun lalu, saya dipinjamkan ke Real Sociedad dan saya berdikusi dengan agen saya, lalu kami memutuskan bahwa meninggalkan Spanyol adalah yang terbaik buat saya.”

Theo Hernandez memiliki kemampuan yang memadai untuk menjadi bek sayap kiri eksplosif. Namun, harus diakui dia masih sedikit kurang di segi defensif.

Itulah kenapa dia datang ke Italia. Dia datang ke negara pertahanan gerendel ‘Catenaccio’ ini untuk bertahan lebih baik, dan mendapatkan wejangan-wejangan dari idolanya.

“Saat kecil, saya terinspirasi oleh Maldini. Beberapa tahun terakhir, saya juga suka Marcelo, yang memberikan banyak masukan di Real Madrid. Saya mengamati dia. Jika saya berada di sini, itu juga berkat dia,” kata Theo Hernandez ketika pertama kali diperkenalkan sebagai pemain Milan pada Juli 2019.

“Saya berharap bisa mendapatkan banyak masukan dari Maldini, dari pemain legendaris di posisi yang sama dengan saya.”

Dalam kesempatan itu, dia juga mengutarakan niatnya untuk belajar jadi bek yang lebih baik. Dia ingin menempa diri di sini.

“Kata-kata Maldini? Itu membuat saya antusias. Ketika seseorang seperti Maldini mengatakan bahwa saya bisa menjadi salah satu fullback terbaik di dunia, saya sangat bersemangat. Penting untuk bekerja sekarang dan beruusaha untuk selalu jadi lebih baik.”

“Fase defensif? Saya juga di sini untuk bertahan lebih baik. Saya muda dan punya banyak waktu untuk berkembang. Ada banyak pemain berkualitas di sini.”

“Saya bisa berkontribusi besar dalam hal kecepatan, tembakan jarak jauh, dan dribel. Namun, saya di sini juga untuk meningkatkan kemampuan bertahan.”

Hasil kerja keras Theo Hernandez mulai terlihat saat ini. Sempat melalui awal yang sulit di tangan pelatih Marco Giampaolo, yang kemudian dipecat setelah cuma tujuh laga, dia perlahan dan pasti mulai menggebrak bersama pelatih Stefano Pioli.

Theo Hernandez menjelma jadi bek kiri terbaik di Serie A musim ini. Hingga pekan ke-20, rating-nya di WhoScored bahkan lebih tinggi dibandingkan bek-bek kiri lain di kompetisi ini (minimal 10 penampilan).

Dia memiliki rating 7,27. Itu mengungguli bek-bek kiri lain, termasuk Aleksandar Kolarov (AS Roma) dan Alex Sandro (Juventus).

Lima gol dan dua assist telah dia sumbangkan dalam 16 penampilan untuk Milan di Serie A musim ini. Untuk gol, torehannya sementara bahkan merupakan yang terbanyak di Milan. Untuk assist, jumlah itu sama banyaknya dengan Suso.

Theo Hernandez memiliki kecepatan dan dribbling skill yang mumpuni. Dia juga kuat dalam hal tackling. Tembakan jarak jauhnya berbahaya. Yang masih perlu diperbaiki adalah kedisiplinan dan konsentrasinya.

Namun, sejauh ini, dia sudah bisa membayar kepercayaan yang diberikan oleh Maldini dan pelatihnya.

Theo Hernandez merancang satu assist ketika melawan Fiorentina. Dia mencetak satu gol ketika menang 2-1 di kandang Genoa, satu gol ketika dikalahkan AS Roma, menciptakan gol kemenangan atas Parma, juga masing-masing satu gol kontra Bologna, SPAL, dan Udinese.

Gol pertama Zlatan Ibrahimovic setelah kembali ke Milan, saat menang 2-0 di markas Cagliari, tercipta dari assist-nya.

Dia adalah idola baru di kota Milan. Dia mampu membuat San Siro bergemuruh dengan aksinya.

Performa cemerlang ini membuat market value-nya meroket hingga 250%, dan sekarang menjadi €50 juta. Itu adalah hal yang wajar.

“Dia akan tetap di sini. Milan adalah tempat yang tepat untuknya. Theo perlu berkembang, dan sekarang dia berada di tim yang ideal untuk melakukannya,” kata agen Manuel Garcia Quilon kepada Corriere della Sera.

Para pendukung Milan sepertinya tidak perlu cemas. Pasalnya, Milan membutuhkan Theo Hernandez, dan pemain yang bersangkutan juga membutuhkan Milan. Seperti diutarakan sang agen, ada ikatan yang kuat di antara mereka.

Di Serie A, Theo Hernandez bisa menempa diri menjadi lebih baik. Di Milan, dia bisa mengikuti jejak si nomor 3 legendaris Rossoneri yang juga merupakan idolanya – Paolo Maldini.

Menurut Bolaneters, bisakah Theo Hernandez menjadi sehebat Paolo Maldini suatu hari nanti? Suarakan pendapat kalian lewat kolom komentar di bawah ini.

Share

Recent Posts

Relawan MUDA Siap Menangkan Dedie Rachim di Pilwalkot 2024

BOGOR - Ratusan relawan dari kelurahan Mulyaharja, Bogor Selatan yang menamakan Mulyaharja Untuk Dedia A…

9 jam ago

Polresta Bogor Kota Luncurkan Aplikasi SKCK Goes To School

BOGOR - Dalam upaya mencegah kenakalan pelajar, Polresta Bogor Kota launching aplikasi SKCK Goes to…

1 hari ago

Pelaku Begal Mobil di Bogor Timur Diringkus Polisi

BOGOR - Polresta Bogor Kota melalui Satreskrim dan Resmob Polda Jabar berhasil membekuk empat dari…

2 hari ago

Hadiri Rakercab Gerindra, Dr Rayendra Puas dengan Paparan Visi Misinya

BOGOR - Usai memaparkan visi dan misi dalam agenda Rapat Kerja Cabang (Rakercab) yang digelar…

3 hari ago

Sebut Partai Legendaris, Eka Maulana Daftar Bacawalkot ke PPP

BOGOR - Bakal Calon Wali Kota (Bacawalkot) Eka Maulana resmi mendaftarkan diri sebagai bakal calon…

3 hari ago

Namanya Diajukan ke Gerindra Jabar, Sendi Makin Optimis dapat Tiket Pilwalkot 2024

  BOGOR - Bakal Calon Wali Kota (Bacawalkot) Bogor Sendi Fardiansyah semakin optimis bisa meraih…

3 hari ago

This website uses cookies.